Jumat, 15 Maret 2013

Contoh Abstrak Pengorganisasian Dan Struktur Organisasi



PENGORGANISASIAN DAN STRUKTUR ORGANISASI


ABSTRAKS
Pengorganisasian merupakan suatu proses untuk merancang anggota struktur formal, mengelompokkan dan mengatur serta membagi tugas-tugas atau pekerjaan diantara para anggota organisasi, agar tujuan organisasi dapat dicapai dengan efisien dengan sumber daya yang dimiliki dan lingkungan yang melingkupinya baik intern maupun ekstern.
Ada beberapa syarat utama pengorganisasian, yaitu: 1. Adanya sekelompok orang yang bekerja bersama; 2. Adanya tujuan-tujuan berganda yang hendak dicapai; 3. Adanya pekerjaan yang akan dikerjakan; 4. Adanya penetapan dan pengelompokan pekerjaan; 5. Adanya wewenang dan tanggungjawab 6 Adanya pendelegasian wewenang; 7. Adanya hubungan (relationship) antara satu sama lain anggota; 8. Adanya penempatan orang-orang yang akan melakukan pekerjaan; 9. Adanya tatatertib yang harus ditaat.
Struktur organisasi adalah mekanime-mekanisme formal dengan nama organisasi yang dikelola Struktur organisasi menunjukkan kerangka dan susunan perwujudan pola tetap diantara fungsi-fungsi, bagian-bagian maupun orang yang menjalankan tugas dan wewenang dalam organisasi tersebut.
Didalam proses penyusunan struktur organisasi terdapat dua aspek utama yang perlu
diperhatikan yaitu departementalisasi dan pembagian kerja




Kata Kunci : Pengorganisasian, Struktur Organisasi


A.    Pengorganisasian

Istilah pengorganisasian mempunyai bermacam-macam pengertian. Istilah tersebut dapat digunakan untuk menujukkan hal-hal berikut ini :
1.      Cara manajemen merancang struktur formal untuk penggunaan yang paling efektif sumberdaya-sumberdaya keuangan, fisik, bahan baku, dan tenaga kerja organisasi.
2.      Hubungan-hubungan antara fungsi, jabatan, tugas, dan para karyawan.
3.      Cara dalam mana para manejer membagi lebih lanjut tugas-tugas yang harus dilaksanakan. dalam departemen mereka dan mendelegasikan wewenang yang diperlukan untuk mengerjakan tugas tersebut.
Dari tiga hal diatas dapat disimpulkan bahwa Pengorganisasian merupakan suatu proses untuk merancang anggota struktur formal, mengelompokkan dan mengatur serta membagi tugas-tugas atau pekerjaan diantara para anggota organisasi, agar tujuan organisasi dapat dicapai dengan efisien dengan sumber daya yang dimiliki dan lingkungan yang melingkupinya baik intern maupun ekstern.
Dibawah ini adalah beberapa teori tentang pengorganisasian:
1.      TEORI ORGANISASI KLASIKT
teori ini biasanya disebut dengan “teori tradisional” atau disebut juga “teori mesin”.berkembang mulai 1800-an((pada abad 19),dalam teori organisasi ini digambarkan sebuah lembaga tradisionalisasi dan tugas-tugasnya terspesialisasi serta memberikan petunjuk mekanistik structural yang kaku tidak mengandung kreaktifitas.
2.      TEORI NEOKLASIK
aliran yang berikutnya muncul adalah aliran neoklasik disebut juga dengan “teori hubungan manusiawi”.teori ini muncul akibat ketidakpuasan dengan teori klasik dan teori merupakan penyempurnaan teori klasik.teori ini menekankan pada “pentingnya aspek psikologis dan social karyawan sebagai individu ataupun kelompok”.
3.      TEORI MODERN
Berkaitan dengan lingkungan yang stabil akan tetapi organisasi merupakan system terbuka yang berkaitan dengan lingkungan dan apabila ingin survivel atau dapat bertahan hidup maka ia harus bisa beradaptasi dengan lingkungan.



Prinsip-Prinsip Pengorganisasian
Prinsip-prinsip Pengorganisasian dapat mengacu kepada prinsip-prinsip manajemen ilmiah yang ditawarkan oleh Taylor (Buford, Jr., & Bedeian, 1988: 14), sebagai berikut:

1.      Pengembangan ilmu murni dalam pengelolaan, disertai dangan hukum, aturan dan prinsip yang dinyatakan secara ielas untuk mengganti metode tradisional.
2.      Seleksi, pelatihan, dan pengembangan karyawan dilakukan secara ilmiah; dimana of workers; sementara karyawan masa lampau dipilih secara acak dan sering tidak terlatih.
3.      Kerjasama secara sungguh-sungguh dengan para karyawan untuk meyakinkan bahwa semua pekerjaan/tugas dikerjakan sesuaidangan prinsip-prinsip ilmiah.
4.      Pembagian dan tanggungjawab secara sama antara karyawan dan manajemen.

Istialah dalam organisasi dapat digunakan untuk menunjukkan hal-hal seperti :
1.      Cara manajemen menyusun struktur formal untuk menggunakan cara yang paling efektif sumber
2.      Organisasi mengelompokkan kegiatannya, dimana setiap pengelompokan diikuti dengan penugasan seorang manajer yang diberi wewenang pada setiap anggota kelompok masing-masing.
3.      Hubungan-hubungan antara fungsi-fungsi, jabatan-jabatan. Tugas-tugas dan para karyawan.
4.      Para manajer membagi lebih lanjut tugas-tugas yang harus dilaksanakan dalam departemen mereka dan mendelegasiakn wewenang yang yang diperlukan untuk mengerjakan tugas tersebut.

Tiga langkah prosedur dalam proses pengorganisasian yaitu :
1.      Pemerincian seluruh pekerjaan yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan organisasi .
2.      Pembagian beban pekerjaan total menjadi kegiatan-kegiatan yang secara logik dapat dilaksanakan oleh suatu orang.
3.      Pengaduan dan pengembangan suatu mekanisme untuk mengoorganisasikan pekerjaan para anggita organisasi menjadi kesatuan yang terpadu dan harmonis.
Tujuan Pengorganisasian, yaitu: 
1.       Membantu koordinasi, yaitu memberi tugas pekerjaan kepada unit kerja secara 
koordinatif agar tujuan organisasi dapat melaksanakan dengan mudah dan efektif. 
2.      Memperlancar pengawasan, yaitu dapat membantu pengawasan dengan 
menempatkan seorang anggota manajer yang berkompetensi dalam setiap unit 
organisasi. Unit-unit operasional yang identik dapat disatukan dengan sistem pengawasan yang identik pula secara terpadu. 
3.      Maksimalisasi manfaat spesialisasi,  yaitu dengan konsentrasi kegiatan, maka 
dapat membantu seorang menjadi lebih ahli dalam pekerjaan-pekerjaan tertentu. 
4.      Penghematan biaya, artinya dengan pengorganisasian, maka akan tumbuh 
pertimbangan yang berkaitan dengan efisiensi. Penambahan unit kerja 
sebaiknya dipertimbangkan berdasarkan  nilai sumbangan pekerja baru dengan 
tujuan untuk menekan upah buruh yang berlebihan. 
5.      Meningkatkan kerukunan hubungan antar manusia, dengan pengorganisasian, 
maka masing-masing pekerja antar unit  kerja dapat bekerja saling melengkapi, 
mengurangi kejenuhan, menumbuhkan  rasa saling membutuhkan.

Dalam menetapkan tujuan-tujuan itu perlu adanya pertimbangan, yaitu: 
1.      Membatasi idealisme tujuan, yaitu menghindari penetapan tujuan yang terlalu muluk, sebaiknya dilakukan penyesuaian kapasitas kemampuan teknis dan pengetahuan dengan besarnya harapan yang hendak dicapai. 
2.      Pertimbangan waktu, artinya penggunaan waktu yang sebaik-baiknya, sehingga efektivitas kerja dapat terjamin. 
3.      Pertimbangan sumber daya, yaitu melihat dan penggalian potensi organisasi dan kualitas anggota organisasi untuk kepentingan kemudahan mencapai tujuan. 
4.      Keseimbangan tujuan-tujuan, artinya perlu memperhatikan keseimbangan 
kepentingan antara berbagai pihak. Tidak hanya terbatas pada kepentingan 
pribadi atau kepentingan organisasi  saja, melainkan  juga memperhatikan 
kepentingan pemerintah dan publik.

Berdasarkan pertimbangan di  atas, maka tujuan-tujuan yang ditetapkan relatif dapat diseimbangkan. Oleh karena itu dalam proses penetapan tujuan organisasi, seorang manajer harus dapat menentukan dan menciptakan suatu keseimbangan dari tujuantujuan ganda, di samping mampu memadukan berbagai kepentingan, agar tujuan akhir dapat memberikan keseimbangan pula antara kepentingan pribadi, organisasi, pemerintah dan masyarakat pada umumnya. 
Syarat-syarat Pengorganisasian
Ada beberapa syarat utama pengorganisasian, yaitu:  
1. Adanya sekelompok orang yang bekerja bersama; 
2. Adanya tujuan-tujuan berganda yang hendak dicapai; 
3. Adanya pekerjaan yang akan dikerjakan; 
4. Adanya penetapan dan pengelompokan pekerjaan; 
5. Adanya wewenang dan tanggungjawab 
6 Adanya pendelegasian wewenang; 
7. Adanya hubungan (relationship) antara satu sama lain anggota; 
8. Adanya penempatan orang-orang yang akan melakukan pekerjaan; 
9. Adanya  tatatertib yang harus ditaat.


B.     Stuktur Organisasi

Struktur organisasi adalah mekanime-mekanisme formal dengan nama organisasi yang dikelola Struktur organisasi menunjukkan kerangka dan susunan perwujudan pola tetap diantara fungsi-fungsi, bagian-bagian maupun orang yang menjalankan tugas dan wewenang dalam organisasi tersebut.
Didalam proses penyusunan struktur organisasi terdapat dua aspek utama yang perlu diperhatikan yaitu :
1. Departementalisasi
Merupakan pengelompokan kegiatan-kegiatan kerja suatu organisasi agar kegiatan-kegiatan yang sejenis dan saling berhubungan dapat dikerjakan bersama. Departementalisasi dibedakan menjadi dua yaitu :
a. Departementalisasi Fungsional
Departementalisasi yang yang mengelompokkan fungsi atau kegiatan yang sama untuk membentuk satuan organisasi. Bentuk dasar dari departementalisasi itu sendiri adalah organisasi fungsional, yang menunjukkan bahwa departementalisasi ini digunakan pada tingkatan manajemen puncak dalam membagi empat fungsi utama bisnis-produksi, pemasaran, keuangan dan personalia (kepegawaian)
Kebaikan dari pendekatan fungsional adalah
1. Menjaga kekuasaan dan kedudukan fungsi-fungsi utama
2. Menciptkan efisiensi melalui spesialisasi
3. Memusatkan keahlian organisasi
4. Memungkinkan pengawasan manajemen puncak lebih ketat terhadap fungsi-fungsi
Kelemahan struktur fungsional adalah
1. Dapat menciptakan konflik antar fungsi-fungsi
2. Menyebabkan kemacetan pelaksanaan tugas yang berurutan
3. Memberikan tanggapan lebih lambat terhadap perubahan
4. Hanya memusatkan pada kepentingan tugas-tugasnya
5. Menyebabkan anggota berpandangan lebih sempit serta kurang inovatif
b. Departementalisasi Divisional
Departementalisasi perusahaan menjadi terlalu komplek dan tidak praktis bagi struktur fungsional, manajer perlu membentuk devisi-devisi semi otonomi, dimana setiap devisi merancang, memproduksi dan memasarkan produknya sendiri. Pembagiannya meliputi : dasar produk, wilayah, langganan, dan proses atau peralatan

Kebaikan struktur organisasi divisional antara lain :
1. Meletakkan koordinasi dan wewenang yang diperlukan pada tingkat yang sesuai bagi pemberian tanggapan yang cepat
2. Menempatkan pengembangan dan implementasi strategi dekat dengan lingkungan divisi yang khas
3. Merumuskan tanggung jawab secara jelas dan memusatkan perhatian pada pertanggungjawaban atas prestasi kerja, yang biasanya diukur dengan laba atau rugi devisi
4. Membebaskan para kepala eksekutif untuk pembuatan keputusan strategik yang luas dan memungkinkan konsentrasi penuh pada tugas-tugas
5. Cocok untuk lingkungan yang cepat berubah
6. Mempertahankan spesialisasi fungsional dalam setiap divisi
7. Tempat latihan yang baik bagi para manajer strategic
Kelemahan struktur divisional antara lain :
1. Menyebabkan perkembangan persaingan
2. Masalah besar delegasi wewenang yang diberikan kepada manajer devisi
3. Masalah kebijakan dalam alokasi sumber daya dan distribusi biaya overhead perusahaan
4. Dapat menimbulka tidak konsistennya kebijaksanaan antara devisi
5. Masalah duplikasi sumber daya dan peralatan yang tidak perlu

2. Pembagian kerja
Pembagian kerja harus disesuaikan dengan kemampuan dan keahlian sehingga pelaksanaan kerja berjalan efektif. Oleh karena itu, dalam penempatan karyawan harus menggunakan prinsip the right man in the right place. Pembagian kerja harus rasional/objektif, bukan emosional subyektif yang didasarkan atas dasar like and dislike.
Dengan adanya prinsip orang yang tepat ditempat yang tepat (the right man in the right place) akan memberikan jaminan terhadap kestabilan, kelancaran dan efesiensi kerja. Pembagian kerja yang baik merupakan kunci bagi penyelengaraan kerja. kecerobohan dalam pembagian kerja akan berpengaruh kurang baik dan mungkin menimbulkan kegagalan dalam penyelenggaraan pekerjaan, oleh karena itu, seorang manajer yang berpengalaman akan menempatkan pembagian kerja sebagai prinsip utama yang akan menjadi titik tolak bagi prinsip-prinsip lainnya.

Faktor-faktor utama yang menentukan perancangan struktur organisasi yaitu:
1.      Strategi organisasi untuk mencapai tujuannya. strategi menjelaskan bagaimana aliran wewenang dan saluran komunikasi dapat disusun diantara para pimpinan dan bawahan.
2.      Teknologi yang digunakan. perbedaan teknologi yang digunakan untuk memproduksi barang-barang atau jasa akan membedakan struktur organisasi.
3.      Anggota (pegawai / karyawan) dan orang-orang yang terlibat dalam organisasi. kemanapun dan cara berfikir para anggota, serta kebutuhan mereka untuk bekerja sama harus diperhatikan dalam merancang struktur organisasi.
4.      Ukuran organisasi. besarnya organisasi secara keseluruhan maupun satuan kerjanya yang sangat mempengaruhi struktur organisasi. semakin besar ukuran organisasi, struktur organisasi akan semakin kompleks dan harus dipilih struktur yang tepat.

Unsur-unsur struktur organisasi antara lain:
1.       Spesialisasi kegiatan, yang mengaitkan dengan tugas-tugas individu dan kelompok kerja dalam organisasi (pembagian kerja) dan penyatuan tugas menjadi satuan kerja.
2.       Standardisasi kegiatan, prosedur yang digunakan organisasi untuk menjamin terlaksananya kegiatan seperti yang direncanakan
3.      Koordinasi kegiatan, prosedur yang mengintegrasikan fungsi satuan kerja dalam organisasi
4.      Sentralisasi dan desentralisasi pembuatan keputusan, menunjukkan lokasi kekuasaan pembuatan keputusan
5.      Ukuran satuan kerja, menunjukkan jumlah karyawan dalam suatu kelompok kerja

Keuntungan dari struktur organisasi adalah karyawan diberi gambaran bagaimana organisasi disusun, manajer dan bawahan bertanggung jawab dengan jelas, apabila seseorang mempunyai masalah khusus maka bagan menunjukkan tempat dimana orang itu ditemukan.
Dengan adanya pembuatan bagan dalm organisasi ini maka manajer dapat mengetahui kelemahan-kelemahan organisasi. Sedangkan kelemahan dari bagan organisasi itu sendiri adalah masih banyak hal-hal yang tidak jelas atau tidak ditunjukkan.




KESIMPULAN
Pengorganisasian merupakan suatu proses untuk merancang anggota struktur formal, mengelompokkan dan mengatur serta membagi tugas-tugas atau pekerjaan diantara para anggota organisasi, agar tujuan organisasi dapat dicapai dengan efisien dengan sumber daya yang dimiliki dan lingkungan yang melingkupinya baik intern maupun ekstern.
Ada beberapa teori mengenai pengorganisasian, yaitu teori organisasi klasikt,teori neoklasik, teori modern.
Ada beberapa syarat utama pengorganisasian, yaitu: 1. Adanya sekelompok orang yang bekerja bersama; 2. Adanya tujuan-tujuan berganda yang hendak dicapai; 3. Adanya pekerjaan yang akan dikerjakan; 4. Adanya penetapan dan pengelompokan pekerjaan; 5. Adanya wewenang dan tanggungjawab 6 Adanya pendelegasian wewenang; 7. Adanya hubungan (relationship) antara satu sama lain anggota; 8. Adanya penempatan orang-orang yang akan melakukan pekerjaan; 9. Adanya tatatertib yang harus ditaat.
Struktur organisasi adalah mekanime-mekanisme formal dengan nama organisasi yang dikelola Struktur organisasi menunjukkan kerangka dan susunan perwujudan pola tetap diantara fungsi-fungsi, bagian-bagian maupun orang yang menjalankan tugas dan wewenang dalam organisasi tersebut.
Didalam proses penyusunan struktur organisasi terdapat dua aspek utama yang perlu
diperhatikan yaitu departementalisasi dan pembagian kerja. Departementalisasi dibagi atas Departementalisasi Fungsional dan Departementalisasi Divisional.



Refrensi :

http://tkampus.blogspot.com/2011/11/struktur-organisasi.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar